
Medan, kab-jombang.kpu.go.id – Anggota Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Jombang Divisi Perencanaan, Data dan Informasi, Abd. Wadud Burhan Abadi menjadi perwakilan dari Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Jombang (KPU Jombang) untuk mengikuti Rapat Koordinasi Penyiapan Pemutakhiran Data Pemilih Berkelanjutan (PDPB) Sebagai Bahan Pemutakhiran Pemilu Tahun 2024. Pelaksanaan rapat koordinasi tersebut digelar secara nasional pada Hari Kamis s.d. Sabtu (22 s.d. 23 September 2022) di Kota Ketua (Kota Medan, Sumatera Utara). Rapat koordinasi yang diadakan oleh KPU tersebut juga dihadiri oleh Anggota KPU Provinsi/KIP Aceh dan KPU/KIP Kabupaten/Kota se-Indonesia. Turut Hadir dalam kegiatan rapat koordinasi, Ketua KPU Hasyim Asy’ari, Anggota KPU Betty Epsilon Idroos, Yulianto Sudrajat, Idham Holik, Mochammad Afifuddin, August Mellaz, dan Parsadaan Harahap bersama Sekretaris Jenderal KPU Bernad Dermawan Sutrisno. “Dalam waktu yang tidak lama lagi kita memasuki tahapan yang termasuk krusial, yaitu tahapan pemutakhiran daftar pemilih dan penyusunan daftar pemilih yang akan dimulai bulan Oktober nanti,” buka Hasyim. Hasyim melanjutkan, setidaknya ada tiga asas dalam penyusunan daftar pemilih yang perlu untuk diperhatikan bersama, yaitu: yang pertama adalah komprehensif, artinya semua Warga Negara Indonesia yang telah memenuhi syarat sebagai pemilih harus didaftar. Kedua akurat atau valid, mencakup penulisan nama, Nomor Induk Kependudukan (NIK) maupun alokasi tempat pemungutan suara. Ketiga mutakhir, yakni data yang disusun/dikelola mendekati situasi yang paling mutakhir, situasi yang dimaksud terhitung saat jatuhnya penetapan hari pemungutan suara. “Oleh karena itu, akurasi dan validitas data jadi salah satu tanggung jawab kita untuk menunjukan KPU bekerja secara profesional,” tambah Hasyim. Menurut Burhan sapaan akrab Anggota Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Jombang Divisi Perencanaan, Data dan Informasi, rapat tersebut digelar guna mematangkan persiapan pemutakhiran data pemilih berkelanjutan. Sehingga dengan adanya rapat koordinasi tersebut, diharapkan untuk meminimalisir unvalid data Pemilih. Rakor terlaksana cukup kondusif dengan diskusi bersama antar peserta, Dimana peserta juga mendapatkan kesempatan untuk menyampaikan permasalahan yang telah terjadi di masing-masing daerahnya. (dt/humas)