
KPU Jombang Ikuti Rakor Persiapan Tahapan Logistik Pemilu Serentak Tahun 2024
Bogor, kab-jombang.kpu.go.id – Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Jombang (KPU Jombang) mengadiri Rapat Koordinasi Persiapan Tahapan Logistik Pemilu Serentak Tahun 2024. Rapat koordinasi yang diadakan oleh KPU tersebut diselenggarakan pada Hari Selasa s.d. Kamis (27 s.d. 29 September 2022) di Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Kegiatan rapat koordinasi diikuti oleh Ketua dan Anggota KPU, Ketua KPU Provinsi/KIP Aceh di seluruh Indonesia; Ketua Divisi Perencanaan dan Logistik pada KPU Provinsi/KIP Aceh di Provinsi Aceh, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Utara, Lampung, Sulawesi Selatan, Papua dan Banten; d. Sekretaris KPU Provinsi di seluruh Indonesia; Kepala Subbagian Umum dan Logistik pada KPU Provinsi di seluruh Indonesia, Ketua Divisi Keuangan, Umum, Logistik, dan Rumah Tangga pada KPU Kabupaten/Kota di seluruh Indonesia; Anggota KPU Kabupaten Bogor, dan Sekretaris KPU Kabupaten/Kota di seluruh Indonesia. Perwakilan KPU Jombang yang turut hadir dalam kegiatan rakor adalah Ketua KPU Jombang Athoillah dan Sekretaris KPU Jombang Hanif Purwanto. Komisi Pemilihan Umum (KPU) akan memetakan pengelolaan logistik Pemilu 2024, melalui berbagai masukan dari KPU provinsi dan KPU kabupaten/kota yang mengetahui kondisi riil di lapangan. Pemetaan ini di antaranya kondisi di daerah terluar dan terjauh, moda transportasi yang bisa digunakan, ketersediaan personil yang dibutuhkan, sehingga semua bisa diidentifikasikan kebutuhan anggarannya. Hal ini disampaikan Ketua KPU Hasyim Asy'ari saat membuka Rapat Koordinasi Persiapan Tahapan Logistik Pemilu Serentak Tahun 2024 bersama KPU Provinsi/KIP Aceh dan KPU/KIP Kabupaten/Kota se-Indonesia yang membidangi logistik. "Ada dua macam logistik. Pertama, logistik utama, seperti surat suara, sebagai sarana mengekspresikan hak pilih masyarakat, dan formulir penghitungan dan rekapitulasi, sebagai sarana mengadministrasikan proses pemilu. Kedua, logistik pendukung, seperti bilik, tinta, dan alat coblos," jelas Hasyim. Ketua KPU Hasyim Asyari juga mengingatkan, karakter lembaga KPU adalah hierakhis dan nasional. Untuk itu, KPU Provinsi dan Kabupaten/Kota harus bekerja sesuai dengan arahan dan instruksi KPU RI baik melalui surat resmi atau instruksi lainnya. Dimana anggota KPU Kabupaten/Kota harus menguasai aspek-aspek teknis Pemilu terutama yang terkait dengan elemen-elemen Tempat Pemungutan Suara (TPS). Contohnya, anggota KPU harus memahami jenis-jenis daftar pemilih, formulir-formulir, dan aspek teknis lainnya. Divisi Keuangan, Umum, Logistik dan Kerumahtanggaan KPU Yulianto Sudrajat memaparkan, KPU sedang menyusun rancangan Peraturan KPU tentang pengelolaan logistik pemilu. Dengan aturan yang sedang disusun itu, KPU berusaha mengantisipasi persoalan yang muncul. Di antaranya waktu pengadaan, pengelolaan, serta distribusi logistik yang singkat. Untuk itu, KPU akan menggandeng pemangku kepentingan seperti TNI dan Polri untuk mendukung distribusi logistik Pemilu 2024. Yulianto Sudrajat juga menguraikan rencana KPU untuk Pemilu Tahun 2024, yang akan membuat skema berbeda dari pemilu-pemilu sebelumnya, yaitu dengan skema pengelolaan, pengadaan, dan distribusi yang terpisah. Logistik pendukung akan dikerjakan terlebih dahulu, jika Daftar Pemilih Tetap (DPT) sudah ditetapkan, nantinya tinggal menyesuaikan. Pola pengadaan juga akan didistribusikan ke KPU Provinsi dan KPU Kabupaten/Kota, untuk lebih mendekatkan pada proses distribusinya. "Ke depan tidak ada lagi proses sortir dan lipat surat suara di kabupaten/kota, semua akan didistribusikan sudah packing rapi. Untuk meminimalkan kesalahan daerah pemilihan saat packing dan distribusi, sampul tidak lagi menggunakan warna coklat seperti sebelumnya, tetapi menggunakan sampul yang mudah diidentifikasi," tutur Yulianto, pengemban Divisi Logistik KPU. Selain itu Komisi Pemilihan Umum (KPU) menyerap masukan dari KPU Kabupaten/Kota serta KPU Provinsi se-Indonesia dalam pengelolaan logistik Pemilu. Langkah itu dilakukan sebagai salah satu langkah pencegahan masalah dalam pengelolaan logistik. "Kami meminta pemikiran yang cerdas dan prospektif," kata Deputi Bidang Dukungan Teknis KPU Eberta Kawima yang menjadi moderator dalam Rapat Koordinasi Persiapan Pengelolaan Logistik Tahapan Pemilu 2024. (dt/humas)